ellsa

ellsa
:)

Kamis, 19 Mei 2011

Sesal Di Akhir Cerita


Sesal Di Akhir Cerita

Malam penuh bintang, cahaya rembulan menyinari jalan yang di lalui oleh Nia,
Gadis belia yang senangnya menghabiskan uang orang tuanya, dan karena itu ia menjadi anak yang manja.
Dia berjalan di tengah malam, karena lari dari rumah karena ia merasa orang tuanya tidak memperdulikannya,dan tidak memenuhi keinginannya.
     “Aku benci kalian” teriak Nia di tengah gelapnya malam dan merasa kesal.
Tiba-tiba segerombolan pemuda datang mendekati Nia,
     “ Hai cantik “ rayu seorang pemuda kepada Nia
     “ Mau apa kalian “ jawab nia yang merasa ketakutan ,dan Ia segera berlari
     “ tolooooooonnggggg” teriak Nia .
Tiba-tiba nia menabrak seorang ibu, dan menjatuhkan kue jualannya. 
     “Maaf bu, saya tidak sengaja,maaf bu saya takut bu,saya dikejar orang jahat bu”
     “ Iya,tidak apa-apa.kalau begitu ikut kerumah ibu saja” tawar ibu.
Akhirnya nia ikut dengan ibu itu walaupun iya tidak mengenal ibu itu, karena iya merasa ketakutan, mereka pun akhirnya sampai dirumah yang cukup sederhana dan mungkin sangat jauh seperti rumah nia. lalu nia dipersilahkan masuk, Nia merasa jijik dengan rumah yang kumal dan tidak nyaman baginya,akhirnya ia paksakan untuk tidur
                                                              ***
    “Pa,nia tidak ada dikamarnya ,kemana dia pa ?” teriak ibu dari kamar Nia,yangmelihat baju Nia sudah tidak ada lagi.
    “Kemana dia ma,mungkin dia hanya bermain kerumah temannya” sangka papa Nia
    “ Cepat pa!, coba hubungi temannya pa, mama takut dia kenapa-kenapa pa “
Lalu papa segera mengubungi nomor teman Nia yang ada di daftar telepon yang ada disamping telepon rumah, namun semuanya nihil, Nia tidak ada di tempat temannya,
Mama pun panik dan jatuh pingsan, karena mendengar anaknya tidak tahu ada dimana
     “Ma,bangun ! “kata papa yang melihat mama pingsan
Papa segera membawa mama kerumah sakit, iya segera menyalakan mobil kijang yang ada di depan rumahnya dan segera melaju dengan kecepatan tinggi membawa ibu kerumah sakit,
ayah sangat panik dan tidak tahu lagi apa yang harus di lakukan .
***
Cahaya matahari membanjiri tempat tidur Nia,mata Nia seolah tidak dapat melihat karena silaunya cahaya yang menghampirinya, ia pun beranjak dari tempat tidurnya.
Ia melihat keluarga Bu ima, Ibu yang menolongnya tadi malam, iya melihat keluarga itu sangat harmonis sekali, anak-anak nya ikut membantu ibu imah membuat kue untuk di jual.
     “Eh, sudah bangun ndok” kata ibu yang melihat nia berdiri melihatnya.
    “ Iya bu,” jawab nia singkat dan jutek.
    “ Iya sudah, kalau mau makan ambil saja di atas meja “ tawar ibu kepada nia.
Lalu nia pun pergi dan menuju meja makan, segera ia membuka tutup makanan,
Ia melihat makanan lauk apa adanya,sambal dan tempe yang ada di balik tutup makanan itu , nia enggan makan tapi, perutnya tidak terisi sejak ia kabur dari rumahnya ,ia menikmati makanan itu dengan lahap, dan tidak memperdulikan lagi jenis makanan yang ia makan. lalu ia melihat ibu ima yang segera berangkat menjajakan kuenya.
     “ Mau ikut ndok” tawar ibu kepada nia.
     “Iya bu, boleh juga “ jawab nia yang merasa malas di rumah itu.
Ibu ima dan nia pun pergi,  berkeliling kampung menjajakan makanan mereka kepada orang-orang, nia merasa letih , ia teringat mamanya, dan nia pun menyadari kesalahannya selama ini, nia mngerti dengan semua ini, tapi ia sudah terlanjur menyakiti orang tuanya.
Waktu tidak  terasa , matahari mulai menyembunyikan sinarnya, lantunan Adzan bergema di seluruh penjuru dunia, nia dan ibu segera bergegas pulang,
                                    ***
Setelah melaksanakan solat magrib, nia segera meminta maaf kepada ibu atas sikapnya selama ini,
    “Bu, saya minta maaf bu” kata nia penuh sesal
    “ Maaf apa toh ndok,kamu tidak ada salah ndok,”  kata ibu heran melihat nia yang tiba-tiba berkata seperti itu
    “Tapi nia merasa bersalah bu”
    Wes,ndok opo-opo “ jawab ibu singkat dan melontarkan senyumnya
Nia menceritakan semuanya kepada ibu ima, ibu ima menyaran kan agar nia segera meminta maaf kepada orangtuanya, nia menuruti kata ibu. besok ia akan pulang dan meminta maaf kepada orangtuanya
                                                ***
       “Ma,pa ,Nia pulang “  teriak nia dalam rumahnya.
Namun tidak ada satu pun jawaban yang menyaut sapaan nia, tiba-tiba Bi Lastri datang dan menghampiri nia,
      “ Mama,papa kemana bi” Tanya nia kepada bi lastri
     Anu non,mama sakit semenjak non pergi dari rumah”  jawab bibi dengan ragu-ragu
     “Apa bi ? mama di rumah sakit,rumah sakit mana bi? “ kata nia yang kaget mendengar berita itu.
    “ Di Rumah sakit Awal bros non “ jawab bibi yang biasanya takut dengan nia.
Lalu dengan segera nia berlari, dan mengambil kunci motor yang biasa terletak di dalam lemari. tanpa pikir panjang ia menghidupkan motornya. motor yang ia kendarakan melaju dengan kencang menuju tempat mamanya di rawat. sesampai di rumah sakit ia segera berlari,dan bertanya kepada suster yang ada disana. dari kejauhan ia melihat ayah yang duduk dan terlihat panik.
      “Papa” teriak nia dan segera berlari memeluk papa.
      “ Nia” kata papa kaget.
      “Pa maafin nia pa, nia salah sama papa dan mama. nia minta maaf” sesal nia.
Papa pun memaafkan kesalahan nia, mereka segera menuju ruang tempat mamanya dirawat
Nia segera memeluk mamanya yang belum sadar dan yang masih terbaring dalam ranjang tempat ia terbaring, nia meminta maaf pada mamanya dengan tangis penuh sesal dan merasakan kesalahannya dan nia merasa ia lah yang merupakan penyebab semua ini.
                                                            ***
Dua hari dua malam ia menunggu mamanya sadarkan diri , tapi mama nia tidak kunjung sadar dalam tidurnya
Nia tetap menunggu, tapi takdir berkata lain, jantung ibu melemah, nia panik saat itu.
    “Dokteeeeerr “ teriak nia memanggil.
    “ Ada apa “ kata ayah.
    “Jatung ibu melemah pa” sambil menunjuk alat yang ada dirumah sakit yang mendeteksi jatung manusia.
Lalu dokter datang, dan mencoba menyelamat kan mamanya , tapi Tuhan berkata lain mama  nia tidak dapat  di selamat kan.
Nia yang saat itu mengharap pelukan dan maaf dari ibunya langsung terjatuh pingsan.
    “Mamaaaaa  “ teriak nia yang terbangun dalam tidurnya
    “Maafin papa nia, mama  telah pergi, jangan sesali semua ini”  kata papa yang segera memeluk nia.
Nia tidak bisa menerima kenyataan ini, nia menyalah kan dirinya dan  selalu menyalahkan dirinya.
Nia menangis dan sering termenung semenjak kepergian ibunya, ayah tidak ingin mengganggu nia, ayah takut perkembangan ni terganggu ,kini mamanya tinggal kenangan di hati nia, sejak saat itu nia pun terpuruk dalam kesedihannya.



                                                            :: SEKIAN :
                                  BIODATA PENULIS


Dengan ini saya  :
Nama             : ELSA JUNITA
Kelas                : X.1
Alamat                        : Perum. Fortuna raya blok j no 7
          SMAN 5 BATAM
Menyatakan dengan benar bahwa ini ASLI cerpen buatan saya,
Tanpa ada Unsur penjiplakan.